Workshop “Desain Kurikulum Berbasis Outcome Based Learning and Teaching (OBLT) dalam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”

Kurikulum memiliki peran penting untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensilulusan, bersifat khas bagi program studi di suatu perguruan tinggi sehingga diharapkanlulusan program studi tersebut memiliki keunggulan komparatif, berkualitas dan berdayasaing tinggi. Penyusunan kurikulum program studi mencakup beberapa hal penting yaknikeluaran yang diharapkan, sasaran dan tujuan pendidikan yang akan dicapai dan responsiveterhadap kebutuhan stakeholders. Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat selakupengguna lulusan program studi (stakeholders) yang sarat dengan perkembangan IPTEK danpersaingan yang semakin ketat maka sangat perlu adanya upaya pengembangan dan inovasi kurikulum sebagai respon terhadap tuntutan tersebut.

Melalui Workshop “Desain Kurikulum Berbasis Outcome Based Learning and Teaching (OBLT) dalam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka” diharapkan mutululusan Prodi Magister Agribisnis dapat diandalkan baik dalam skala nasional maupun internasional. Sebabmodel kurikulum yang berbasis SN-Dikti akan memenuhi standar nasional danregional terutama jika merujuk kepada mutual recognition agreement(MRA) dimanaIndonesia menjadi salah satu negera yang intensif terlibat di dalamnya.Dalam konteks pengembangan kurikulum yang lebih relevan ini disadari bahwaperan Prodi Magister Agribisis saat ini demikian berat, terutama jika dihadapkan pada kualitas dan kuantitas literasi akademik yangakan berdampak kepada kualitas lulusan. Sebab kurikulum baru mensyaratkan suatuproses pengelolaan akademik yang lebih otentik terutama yang berorientasi pada authentic field based paedagogy. Dengan demikian kegiatan akademik reseptif dan produktif seperti membaca, seminar, diskusi, penelitian, publikasi buku karya dosen, publikasi ilmiah dalam jurnal terakreditasi dan jurnal internasional atau perhelatan keilmuan sejenis harus lebih meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Melalui kurikulum hasil review diharapkan stagnasi produktifitas dan publikasi karya ilmiah, stagnasi perhelatan keilmuan, stagnasi orientasi riset dan pengabdian masyarakat, serta menguatnya tradisi lisan dapat diminimalisir. Sebab stagnasi tersebut mendorong kampus terjebak pada rutinitas akademik dalam level rendah yang ditandai dengan menguatnya wacana kekuasaan dan kesejahteraan dibanding kegiatan akademik kritis, progresif dan produktif.

oblt 1

Pelaksanaan workshop ini adalah Hari Jum’at, 4 Juni 2021, Pukul : 08:00 Wib s/d selesai, dengan bertindak sebagai narasumber Prof. Dr .Ir. Syamsul Arifin, M.T dengan platform Media Zoom Conferences. Acara Workshop “Desain Kurikulum Berbasis Outcome Based Learning and Teaching (OBLT) dalam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka” Prodi Magister Agribisnis ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 24 dan 25 Juni 2021. Pelaksanaan kegiatan workhsop dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama Desain Kurikulum MBKM Prodi Magister Agribisnis, sedangkan tahap kedua yaitu sharing kurikulum berorientasi pasar kerja untuk lulusan. Beberapa catatan dari hasil diskusi workshop adalah sebagai berikut :

  1. OBE (Outcome Based Education) adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang fokus kepada kemampuan mahasiswa bukan kepada materinya. Sering kali dosen lebih fokus pada materi tetapi lepas dari tujuan belajarnya.
  2. Keberhasilan dosen tidak dilihat dari seberapa banyak materi yang habis dijelaskan melainkan dilihat berdasarkan pencapaian dari target CPL yang dibebankan.
  3. Dalam mengajar dosen seharusnya memasang target IPK, yang dibuat berdasarkan target dimasa lalu.
  4. Dosen harus mengetahui nilai yang telah dicapai oleh mahasiswa berhasil dalam kemampuan apa? Misalnya mahasiswa A memperoleh nilai 80, maka dosen harus dapat menjelaskan nilai 80 ini mencerminkan kemampuan apa?
  5. UAS, UTS, Kuis, Tugas adalah teknik penilaian. Teknik penilaian ini sebaiknya digeser kepada penilaian kemampuan mahasiswa dan dosen harus mampu menjelaskan kemampuan apa yang telah dicapai oleh mahasiswanya.
  6. Ketika mahasiswa mendapatkan nilai jelek, maka dosen seharusnya melakukan upaya-upaya untuk perbaikan kemampuan mahasiswanya.
  7. Capaian Pembelajaran Magister sesuai Level-8 KKNI:
  • Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
  • Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.
  • Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.